Sesungguhnya saya tidak mau terlalu rumit dalam menentukan mana iklan yang akan dibaca. Saya tidak mempunyai rule yang baku. Bahkan mungkin terkesan sekenanya saja. Walaupun kalau dipaksa untuk menyebutkan, mungkin beberapa hal di bawah ini bisa cukup mewakili pilihan iklan yang dibaca:
1. Provider
Kalau di sebuah situs yang dikunjungi memajang iklan dari beberapa provider sekaligus biasanya pilihan pertama saya adalah iklan dari google adsense. Sederhana saja, sebagai lokomotif di dunia periklanan internet tentunya google sudah mempunyai reputasi yang tidak diragukan lagi.
2. Format
Biasanya saya mengutamakan membaca iklan yang ditampilkan dalam format image atau video. Saya pikir untuk membuat kualitas iklan yang sedemikian itu tentu memerlukan upaya yang lebih daripada sekedar iklan text biasa sehingga penghasilan bagi pemasangnya tentu lebih besar.
3. Link URL
Saya menghindari juga membaca iklan dengan link URL yang panjang atau yang menggunakan tinyURL karena menurut pengamatan itu adalah iklan-iklan afiliasa yang komisinya pasti kecil. Saya cukup kesulitan menentukan karakter link bila iklan text muncul pada format 234x60 karena link URLnya tidak terlihat. Untuk kasus ini saya benar-benar membaca sekenanya saja. Hal ini juga berlaku untuk semua format link unit.
4. Tanda Check Out/Shopping Cart
Hal lain yang menjadi pertimbangan untuk iklan text adalah adanya tanda check out di ujung kanan judul iklan. Tanda itu memberi tahu saya bahwa pemasang iklan menerima transaksi online (e-commerce) dan umumnya merchant yang sudah berani menyelenggarakan transaksi online cukup bonafid sehingga bila iklannya saya baca akan memberikan penghasilan yang lumayan juga.
5. Apalagi ya? oh, tentunya saya jarang sekali membaca iklan layanan publik.
1. Provider
Kalau di sebuah situs yang dikunjungi memajang iklan dari beberapa provider sekaligus biasanya pilihan pertama saya adalah iklan dari google adsense. Sederhana saja, sebagai lokomotif di dunia periklanan internet tentunya google sudah mempunyai reputasi yang tidak diragukan lagi.
2. Format
Biasanya saya mengutamakan membaca iklan yang ditampilkan dalam format image atau video. Saya pikir untuk membuat kualitas iklan yang sedemikian itu tentu memerlukan upaya yang lebih daripada sekedar iklan text biasa sehingga penghasilan bagi pemasangnya tentu lebih besar.
3. Link URL
Saya menghindari juga membaca iklan dengan link URL yang panjang atau yang menggunakan tinyURL karena menurut pengamatan itu adalah iklan-iklan afiliasa yang komisinya pasti kecil. Saya cukup kesulitan menentukan karakter link bila iklan text muncul pada format 234x60 karena link URLnya tidak terlihat. Untuk kasus ini saya benar-benar membaca sekenanya saja. Hal ini juga berlaku untuk semua format link unit.
4. Tanda Check Out/Shopping Cart
Hal lain yang menjadi pertimbangan untuk iklan text adalah adanya tanda check out di ujung kanan judul iklan. Tanda itu memberi tahu saya bahwa pemasang iklan menerima transaksi online (e-commerce) dan umumnya merchant yang sudah berani menyelenggarakan transaksi online cukup bonafid sehingga bila iklannya saya baca akan memberikan penghasilan yang lumayan juga.
5. Apalagi ya? oh, tentunya saya jarang sekali membaca iklan layanan publik.